yrDJooVjUUVjPPmgydgdYJNMEAXQXw13gYAIRnOQ

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Label Cloud

Top ad
Middle Ad 1
Middle Ad 2
Bottom Ad
Bookmark

Terlalu Banyak Minum Air (Overhidrasi): Jenis, Tanda, Cara Mengatasi

dehidrasi-berlebihan-doktersehat
photo credit: Pexels

DokterSehat.Com – Selama ini kita selalu disarankan untuk minum air mineral dengan jumlah cukup yaitu 6-8 gelas atau setara dengan 2 liter per hari. Kalau kita tidak bisa memenuhi jumlah itu, kemungkinan terjadi dehidrasi akan tinggi. Bagaimana jika terlalu banyak minum air? Ternyata ini juga bisa menyebabkan overhidrasi.

Jenis overhidrasi pada tubuh

Kondisi bernama overhidrasi ini mungkin sangat jarang sebabkan kematian, tapi kondisi tersebut tetap mungkin terjadi. Secara umum ada dua jenis kondisi yang menyebabkan seseorang mengalami overhidrasi:

  • Minum air terlalu banyak. Kalau dalam sehari kita disarankan minum air putih maksimal 8 gelas, jangan minum lebih dari itu. Kalau Anda minum terlalu banyak air dan ginjal tidak bisa menyaring semuanya, kemungkinan kadar air di dalam pembuluh darah juga akan meningkat.
  • Tubuh menahan air dari dalam tubuh untuk berkurang. Biasanya kondisi ini muncul akibat kondisi kesehatan tertentu.

Dua hal di atas sama-sama berbahaya. Meski beberapa orang hanya merasa kembung, gangguan yang lebih kronis bisa saja terjadi.

Penyebab overhidrasi

overhidrasi bisa terjadi pada siapa saja kalau minum terlalu banyak air. Meski demikian kondisi sekitar juga memengaruhi gangguan keseimbangan air di dalam tubuh. Jenis kelamin, suhu udara di luar, dan kondisi kesehatan juga memberikan pengaruh yang besar.

Beberapa orang menganggap kalau angka 6-8 gelas itu sudah tidak bisa diubah. Namun, penyesuaian bisa terjadi dan dipengaruhi oleh faktor sebelumnya. Yang paling penting kita harus sadar dan paham dengan apa yang terjadi dengan tubuh sehingga paham apa saja batasannya.

Selain minum terlalu banyak, kondisi di bawah ini juga menyebabkan air di dalam tubuh susah dibuang atau dikurangi kadarnya.

  • Penyakit hati atau liver yang cukup kronis.
  • Gangguan pada ginjal sehingga penyaringan dan pembuangan air tidak bisa berjalan dengan maksimal.
  • Gagal jantung kongestif.
  • Beberapa jenis obat anti inflamasi non steroid.
  • Diabetes yang tidak bisa dikontrol dan kadar gula darah di dalam tubuh cukup tinggi.
  • Obat untuk schizophrenia. Obat ini menyebabkan Anda menjadi terlalu haus dan tidak sadar minum terlalu banyak air.
  • Obat untuk mencegah diare dan mengeluarkan banyak cairan pada tubuh.
  • Obat antipsikotik.

Tanda-tanda overhidrasi

Seseorang yang mengalami overhydration akan mengalami beberapa tanda dan gejala. Berikut tanda-tanda overidrasi:

  • Mual dan perasaan ingin muntah lainnya. Kondisi ini terjadi karena perut terasa penuh sehingga susah untuk bergerak dengan bebas.
  • Sakit kepala yang susah ditahan. Sakit kepala ini muncul sebagai tanda ada kondisi keracunan pada tubuh yang tidak bisa diatasi dengan mudah.
  • Gangguan pada kesehatan mental. Seseorang akan mudah mengalami kebingungan dan disorientasi.
  • Otot menjadi lemah dan mudah sekali mengalami kram. Kondisi ini adalah buntut dari menurunkan kadar garam di dalam tubuh akibat volume air yang tidak terkontrol.
  • Pingsan berkali-kali dan kerap kehilangan kesadarannya dengan maksimal.
  • Lumpuh di beberapa bagian tubuh.
  • Koma akibat tubuh kekurangan elektrolit yang bermanfaat dalam menunjang organ tubuh.

Kalau beberapa gejala ringan di atas sudah muncul dan Anda merasa tidak nyaman, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Minta mereka mengatasi masalah ini sehingga kondisi berbahaya seperti koma tidak terjadi.

Orang-orang yang berisiko overhidrasi

Semua orang bisa mengalami overhidrasi, tapi beberapa orang di bawah ini lebih berisiko mengalaminya. Kalau Anda termasuk di dalamnya, sebaiknya waspada.

  • Seseorang yang kerap melakukan lari maraton dengan jarak cukup jauh. Lari maraton akan menguras tenaga dan air. Namun, beberapa orang malah minum air terlalu banyak sebelum lari dilakukan atau selama berlari. Kondisi ini akan memicu overhidrasi yang sangat berbahaya untuk tubuh.
  • Atlet triathlon. Olahraga ini dilakukan di darat dan air dengan jarak cukup panjang. Kalau peserta triathlon tidak bisa mengontrol apa yang mereka minum, kemungkinan mengalami overhydration cukup tinggi.
  • Pesepeda jarak jauh yang dalam satu hari bisa menempuh jarak hingga ratusan kilometer. Pesepeda ini biasanya susah mengontrol hausnya dan selalu khawatir dengan dehidrasi.
  • Pendaki gunung yang menghabiskan berjam-jam dengan menaiki tanjakan dan menembus hutan.
  • Orang yang melakukan latihan berlebihan di dalam gym.
  • Pemain olahraga yang membutuhkan kekuatan fisik tinggi seperti pemain sepak bola, rugby, bulu tangkis, tenis, hingga atletik.
  • Orang yang sejak awal memiliki gangguan pada hati dan juga jantungnya.

Cara mengatasi overhidrasi

Kalau Anda mulai menunjukkan gejala overhidrasi, segera lakukan beberapa cara untuk menanganinya. Berikut ini cara menangani overhidrasi yang mudah dan cepat:

  • Jangan minum air lagi dalam jumlah banyak kecuali memang benar-benar membutuhkannya.
  • Sebisa mungkin mengonsumsinya obat atau minuman dengan fungsi diuretik seperti kopi atau teh. Dengan konsumsi ini Anda akan lebih sering mengalami buang air kecil sehingga cairan di dalam tubuh bisa dikurangi dengan cepat.
  • Hentikan penggunaan obat yang menyebabkan overhidrasi. Kalau obat itu cukup penting, lakukan konsultasi dengan dokter terkait dengan kemungkinan obat diganti agar kondisi kelebihan cairan yang berbahaya tidak terjadi.
  • Hentikan aktivitas yang memicu Anda membutuhkan banyak air padahal jumlah cairan di dalam tubuh masih tinggi.
  • Ganti garam kalau mulai lemas dan pusing. Anda bisa minum air hangat dengan kandungan garam atau membuat kaldu hangat agar rasanya lebih nikmat.

Berdasarkan ulasan di atas kita bisa sedikit membuat kesimpulan bahwasanya, sesuatu yang bermanfaat kalau berlebihan tetap berbahaya. Sama halnya dengan air, meski bermanfaat tetap ada efek buruknya pada tubuh.